Linga – Pulau Lingga Sebagai salah satu tempat yang terlintasi garis equator, hutan Hujan tropis Pulau Lingga di dominasi oleh tumbuhan Dipterocarpaceae (Tumbuhan penciri khas Tropis).
Hutan Lindung Gunung Daik di Pulau Lingga ternyata memiliki keaneka ragaman hayati atau sering disebut Bioversitas. Bahkan Menurut kajian pada tahun 2013 ( Jonotoro, Wijanarko, Wijaya) Hutan tersebut dapat dikategorikan sebagai Megabiodiversity, yang keaneka ragaman jenisnya dihitung menurut indeks Shannon and Wienner keragaman hayati tersebut mempunyai nilai 4,2 + untuk semua tingkat pertumbuhan ( semai, pancang, tiang dan pohon).
Hutan lindung Gunung Daik merupakan sumber provenan benih dan plasma nutfah jenis-jenis Endemik (Endangered / Critically Endangered) menurut badan konservasi Dunia (International Union Conservation of Nature/IUCN), CITES dan Undang-Undang Konservasi.
Menurut penilitian P.S.Ashton, Burgess, Newman dan Whitemore Pulau Sumatera Memiliki sebaran Dipterocarpaceae yang sangat beragam tersebar dari Pegunungan Leuser di Aceh sampai ke tepian Selat Sunda di Lampung, keberagaman jenis tersebut ternyata 70% terwakili oleh Hutan Lindung gunung Daik sehingga dapat dikatakan Hutan Lindung Gunung Daik itulah cerminan besar Dipterocarpaceae yang ada di Pulau Sumatera.
“Keragaman hayati hutan Lindung di Pulau Lingga tersebut harus tetap dipertahankan mengingat potensi luar biasa yang dapat dikembangkan sebagai pusat penelitian, potensi wisata alam, konservasi spesies flora dan juga sebagai paru-paru Dunia.” Ujar Kesuma Wijaya, S.Hut salah seorang pensiunan PNS di Kabupaten Lingga kepada media batamtimes.co,Rabu,(18/5/2022).
Dikatakanya,Pulau Lingga mempunyai sumbangsih besar dalam penelitian,” ada 5 titik terpisah sampling Carbon Trade yang berguna untuk mengetahui jumlah oksigen yang dilepaskan hutan Lingga untuk membantu mengurangi Emisi dari tempat lain.”katanya.
Sementara di tempat terpisah ketua Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Cabang Lingga, Sutarman menyampaikan agenda kedepan untuk mengenalkan Gunung Daik ke para atlet panjat tebing Nasional,” saya pernah menjelajahi alam Gunung Daik bersama tim ekspedisi beberapa waktu lalu. Konturnya berbatu dan memiliki tebing yang vertikal sehingga memiliki tantangan serta sensasi yang luar biasa. Kedepannya kami akan mengenalkan Gunung Daik kepada Atlet profesional melalui FPTI Lingga” tuturnya kepada media ini.
(Red/Cipto)
No Comments