Sidikalang, andaranews. com -Kejaksaan Negeri (Kejari) Dairi masih terus melakukan pengejaran terhadap wakil direktur CV Kaila Prima Nusa, Nora Butarbutar yang merupakan rekanan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dairi.
Kasi Pidsus Kejari Dairi, Chairul Wijaya mengatakan Nora Butarbutar dianggap turut berperan dalam kasus korupsi pengadaan kapal wisata fiktif senilai Rp 395 juta yang dananya bersumber dari APBD Kabupaten Dairi tahun anggaran (TA) 2008.
“Jadi DPO Kejari Dairi yang belum tertangkap sampai sekarang yaitu Nora Butarbutar,” kata Wijaya, Kamis (12/7/2018).
Kasus ini bermula ketika Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dairi melakukan proyek pengadaan kapal wisata yang dilaksanakan tahun 2008. Proyek tersebut kemudian dikerjakan oleh CV Kaila Prima Nusa.
Sebelum dilakukan serah terima kapal dari rekanan, tim kemudian terlebih dahulu melakukan pengecekan langsung ke lokasi pembuatan kapal di kawasan Ajibata dan ketika itu dinyatakan sesuai spesifikasinya.
Namun pada saat dilakukan serah terima, kondisi kapal justru berbeda dan tidak sesuai kontrak. Hal itu membuat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dairi meminta kepada rekanan untuk bertanggung jawab dengan mengembalikan uang yang telah dibayarkan.
Hingga batas waktu yang diberikan yaitu 21 hari, rekanan tak kunjung mengembalikan uang yang berasal dari APBD Kabupaten Dairi. Akhirnya kasus pengadaan kapal ini dilaporkan ke Kejari Dairi pada Januari 2009.
Dalam kasus ini Pidsus Kejari Dairi juga telah menetapkan delapan orang dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Dairi sebagai tersangka.
Tiga diantaranya Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dairi, Pardamean Silalahi, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Naik Kaloko dan pengawas Naik Capah telah divonis bersalah oleh putusan kasasi Mahkamah Agung (MA) dengan hukuman selama 6 tahun penjara dan ketiganya telah dieksekusi.
Sebelumnya ketiganya dinyatakan bebas oleh Pengadilan Tipikor pada PN Medan tahun 2016. Namun, jaksa mengajukan banding dan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Ketiganya dikenakan hukuman 5 tahun penjara.
Masih terkait kasus yang sama, Pidsus Kejari Dairi juga telah melakukan pemanggilan terhadap lima tersangka lainnya yaitu Ketua Tim Provisional Hand Over (PHO) Tumbul Simbolon, Sekretaris Jamidin Sagalan, anggota Jinto Berasa, Ramles Simbolon serta Parti Pesta Simbolon pada Rabu (4/7/2018) pekan lalu.
Namun, dari lima orang tersebut hanya tiga nama pertama yang memenuhi panggilan penyidik. Usai diperiksa, ketiganya kemudian langsung ditahan di Rutan Klas IIB Rimo Bunga, Dairi.
“Parti Simbolon pada panggilan kedua tidak datang dengan alasan sakit, sedangkan Ramles Simbolon tidak didampingi PH-nya. Jadi kami akan kembali layangkan panggilan ketiga untuk keduanya,” jelas Wijaya.
(red/tribun medan)
No Comments