JAKARTA – Duet Ganjar Prabowo-Erick Thohir dinilai masih berpotensi diusung oleh partai politik di Pilpres 2024 mendatang. Namun untuk memantapkan langkah sebagai pasangan capres dan cawapres, keduanya harus bisa meningkatkan elektabilitas.
Dosen Ilmu Politik Universitas Brawijaya, Wawan Sobari mengungkapkan, partai politik tetap akan menggunakan elektabilitas sebagai salah satu acuan untuk mengusung capres dan cawapres. Contohnya seperti Joko Widodo saat akan diusung oleh PDI Perjuangan di Pilpres 2014 silam.
“Menurut saya, elektabilitas itu jadi hal yang penting. Elektabilitas jadi daya tarik dari parpol untuk mencalonkan kandidat, kita belajar dari 2014, Pak Jokowi belum punya partai, bahkan PDIP mau mencalonkan Megawati. Tapi elektabilitas Jokowi tinggi, kan mau tidak mau akhirnya mendukung Jokowi,” katanya saat dihubungi merdeka.com, Sabtu (14/5).
Berkaca pada pengalaman tersebut, dia menyakini, peluang Ganjar untuk diusung oleh PDIP masih sangat terbuka. Mengingat, Gubernur Jawa Tengah itu terus masuk dalam tiga besar sejumlah survei.
Mengenai kemungkinan Erick sebagai pendamping Ganjar, Wawan menerangkan, hal tersebut bisa saja terealisasi. Dia mengungkapkan, pada Pilpres 2019, Sandiaga Uno saat itu bukan merupakan kader partai namun mendapatkan dukungan mendampingi Prabowo.
Melihat fakta tersebut, dia menjelaskan, Erick Thohir masih akan menjadi pertimbangan partai politik untuk diusung.
“Erick tidak kesulitan untuk mencari kendaraan politik. Sekarang itu kekurangan cuman elektabilitas aja belum bagus. Tetapi dia punya modal kapital materi. Itu yang tidak dimiliki calon lainnya,” jelasnya.
Namun, dia mengingatkan, Erick Thohir masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan dalam waktu dekat. Jangan sampai nantinya elektabilitas menjadi kendala untuk mengusung Menteri BUMN tersebut.
“Erick Thohir perlu kerja keras untuk meningkatkan elektabilitas dan membangun chemistry dengan Ganjar. Kalau Ganjar dan Erick Thohir di elite tidak susah, kalau di masyarakat harus diperhitungkan karena lebih banyak kedekatan emosional,” tutup Wawan.
Untuk diketahui, nama Ganjar dan Erick Thohir masuk dalam daftar calon nama presiden yang akan diusulkan Partai NasDem kepada Surya Paloh dalam rapat kerja nasional (Rakernas). Selain itu, keduanya juga masuk dalam bursa Rembuk Rakyat yang dilakukan PSI.
Sebelumnya, nama Erick Thohir yang dipasangkan sebagai pendamping calon presiden terbilang mendongkrak persentase elektabilitas Capres. Hal itu terlihat dalam hasil survei simulasi tiga pasangan Pilpres yang dilakukan Lembaga Indikator Politik Indonesia.
Misalnya, Anies-AHY 27,4 persen Vs Ganjar-Erick 32,2 persen versus Prabowo-Puan 28,7 persen. Kemudian Anies-AHY 27,1 persen Vs Ganjar-Airlangga Hartarto 29, 7 persen versus Prabowo-Erick 31 persen. Selanjutnya, Anies-AHY 29,2 persen Vs Ganjar-Puan 26,9 persen Vs Prabowo-Erick 31,8 persen.
Sumber : Merdeka.com
No Comments